LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI PT.YAKULT
INDONESIA PERSADA
PENERAPAN
ISO PADA PRODUK MINUMAN YAKULT
Oleh :
AWLIYA RAHMI
FIFI SANDRA DELI
IIN LAILASARI
RIFKA JUNAIDES
TRIA PUSPANALA
Dosen
pembimbing :
Sepni Asmira, STP.MP
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
PERINTIS
PADANG
PROGRAM
STUDI S1 GIZI
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kunjungan
dilaksanakan di PT.Yakult untuk menambah wawasan mahasiswa/i terhadap kinerja
dan proses di industri. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mengatuhui
bagaimana proses produksi yakult dan sistem penerapan mutu yang digunakan. PT.
Yakult memenuhi syarat untuk melakukan kunjungan lapangan.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pengamatan yang dilakukan di PT. Yakult Indonesia Persada adalah
sebagai berikut:
1. mengetahui
proses pembuatan yakult
2. mengetahui
proses penyimpanan yakult
3. mengetahui
proses pendistribusian yakult
4. mengetahui
penanganan limbah yakult
5. mengetahui
sistem pengawasan mutu apa yang digunakan
BAB II
METODE
A.
Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
observasi dan sesi tanya jawab.
B.
Data
yang dikumpulkan
a. Profil
Singkat
Yakult
(Yakuruto) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi
skimmed milk dan gula dengan bakteri L,casei
shirota strain. Karena L. casei
shirota strain dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult dipromosikan
sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Minuman yang mengandung bakteri yang
bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat. Namanya berasal dari
jahurto, bahasa Esperanto untuk "yoghurt".
Yakult
ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult
Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha) untuk memasarkan minuman
ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang
mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli
untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam
penelitian obat kemotrapi irinotecan.
PT.Yakult
Indonesia Persada berdiri pada tanggal
02 februari 1990, dan mulai memproduksi tahun 1991 diawal januari dan mulai
beroperasi 01 april 1997.
Yakult
juga memiliki salah satu tim basebol terbesar di Jepang, Tokyo Yakult Swallows.
Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual di Jepang, Asia, Australia, Amerika
Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya masih diimpor dari Jepang.
b. Keunggulan
dan Keistimewaan Yakult
a) Keunggulan
yakult
·
terbukti aman bagi manusia
·
tahan terhadap asam lambungdan cairan
empedu
·
tetap hidup sampai diusus kecil
·
terbukti bermanfaat
b) Keistimewaan
yakult
·
tanpa zat pengawet
·
tanpa zat pewarna
·
satu rasa dan satu warna
·
dibuat secara hyginis
·
yakult dapat bertahan selama 40 hari
·
ISO 20002
·
ISO 22000 pada tahun 2005
·
ISO 90001 pada tahun 2008
c. Tahap
pembuatan yakult
1) Pembibitan
: Proses pembibitan ini dilakukann secara manua. Saat pembibitan susu bubuk
disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan
dan dimasukkan ke tempat penampungan
besar dan didiamkan selama satu hari.
2) Fermentasi
: Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temperature Short Time), dan
susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan sat
fermentasi ialah tujuh hari.
3) Pencampuran
gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang
digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai
membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult
konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil
akhirnya adalah yakult.
4) Proses
pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol,
sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5) Penyimpanan
botol dilakukan dengan filter udara
6) Pada
tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector
mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan
kemudian diseleksi.
7) Pengemasan
: terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
8) Ruang
Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin
untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
A.
Lokasi
Alamat
PT.Yakult Indonesia Persada bertempat di Desa Pasawahan Kawasan Industri
Indolakto, Cicurug, daerah Sukabumi, Jawa barat.
B.
Kontruksi
bangunan
Tata letak
bangunan dan susunan ruangan pabrik diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan
keterkaitan antara proses, aliran bahan, pekerjaan, aliran informasi, dan
metode operasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
C.
Peralatan
Peralatan
yang digunakan sudah canggih dimana tidak ada campur tangan manusia dalam baik
dalam proses awal maupun akhir. Peralatan yang digunakan telah terorganisir
secara otomatis, yaitu alat akan melakukan proses pembuatan baik dalam
pembibibitan hingga pengepakan secara otomatis karena telah diberikan program
pada tiap-tiap prosesnya. Peralatan yang
digunakan selalu dipantau keadaannya, agar tidak terjadi kesalahan dan
kerusakan.
Alat
yang digunakan selalu dibersihkan setiap hari setelah proses produksi. Agar
alat yang digunakan bersih dan steril setiap waktu. cara pembersihannya dibagi
atas dua macam yaitu pertama secara otomatis menggunakan larutan asam basa dan
kedua secara manual menggunakan sabun dan air.
Alat-
alat yang digunakan dalam memproduksi minuman yakult, antara lain:
1.
Homogenizer, yaitu alat yang digunakan
untuk menghaluskan gumpalan susu hasil fermentasi menjadi lembut.
2.
Blending pump, yaitu alat untuk
menyatukan yakult konsentrat dengan air yang telah disterilkan dalam surge tank
untuk selanjutnya dikirim ke ruang pembotolan. Air yang digunakan air steril
yang telah mengalami proses ozonisasi menggunakan sinar UV.
3.
Tangki penyimpanan (kapasitas 24.000
liter = 730.000 botol yakult) yaitu alat
penyimpanan susu fermentasi yang telah homogen dicampur dengan larutan gula
yang steril , hasil tersebut disebut yakult konsentrat. Yakult tersebut
disimpan sementara sebelum di botolkan.
4.
UHT/ultra high temperature (kapasitas
12.000 liter/jam) yaitu alat untuk mensterilkan atau membunuh semua mikroba dalam
susu.
5.
HTST/high temperature short time
(kapasitas 12.000 liter/jam) yaitu alat untuk mensterilkan atau membunuh semua
mikroba dalam gula.
6.
Tangki fermentasi (kapasitas 24.000
liter) yaitu hasil sterilisasi menggunakan UHT dimasukkan kedalam tank yang terbuat
dari stainless steel yang berkualits tinggi. Kemudian di fermentasi dengan
lactobacillus casei shirota strain.
7.
Tangki pembibitan (seed tank) yaitu
sebagai tempat untuk menyiapkan dan mengembangbiakan bibit bakteri
lactobacillus casei shirota strain.
8.
Tangki pelarutan yaitu untuk
mencampurkan bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur
dengan air ditampung dalam tangki pelarutan.
9.
Mesin pembuat botol (injection and blow)
yaitu alat untuk membuat botol yakult dengan botol injeksi dan blowing.
10.
Mesin pengisian yaitu alat untuk mengisi
minuman yakult ke dalam botol dan sekaligus dilakukan pencetakan informasi yang
ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluarsa, dll.
11.
Mesin pengepakkan yaitu sebagai alat
untuk mengemas botol-botol yang sudah terisi ke dalam kemasan dimana 1 kemasan
terdiri dari 6 botol yakult.
12.
Mesin pendingin (ruang pendingin) yaitu
untuk menyimpan kemasan yang berisi botol yakult dalam kondisi dingin sehingga
dapat menjaga kualitas dari produk yakult yang akan dipasarkan.
D.
Penanganan
limbah
Untuk limbah
yang dihasilkan dari PT.Yakult ini sendiri telah diolah sebagaimana mestinya.
Penggolahan limbah dilakukan dengan cara di oillerasi botol yakult dalam tabung
terus diulang beberapa tabung hingga air limbah yang dihasilkan jernih dan
dapat dipakai dalam kebutuhan rumah tangga. Limbah yang diolah dengan cara
seperti ini dikhususkan untuk limbah yang terjadi pada proses pengepakan, baik
karena pengisian botol kurang maupun penutupan yang tidak pas.
Penanganan
limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan dan limbah
cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan
sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih
ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah
bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan
ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
a. Limbah
Padat
Limbah
padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal
dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,
yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan
logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis. Bagi limbah padat
yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara
lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
Di PT
Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif
kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang
terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu
bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin
lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
b. Limbah
Cair
Limbah
cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau
kemasan. Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki
penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan
asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke
sistem pembuangan limbah.
c.
Limbah dan Cemaran
Perubahan
kapasitas :
Tidak terjadi
perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu
Lingkungan (BML) :
Pada umumnya
semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
d. Manajemen
Energi
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan
energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang
sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi
jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
· Semua cairan dipanaskan dengan
menggunakan piring pertukaran panas.
· Semua mesin terawat dengan baik
untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau
sia-sia.
· Tidak CFC yang digunakan dalam
pendinginan atau pendinginan.
· Off tingkat puncak digunakan untuk
utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di
air semua pada 0oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam
hari, selama off harga puncak.
·
boiler kami menggunakan gas alam dan
dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi
dipancarkan).
E.
Jenis
Produk
Jenis
produk PT.Yakult adalah minuman probiotik yang dikemas dalam botol berukuran
60ml. Minuman ini mengandung bakteri L.casein
shirota strain yang baik untuk kesehatan pencernaan manusia.
F.
Cara
Pengadaan Bahan Baku/ Bahan Tambahan
Pengadaan
bahan baku pembuatan yakult ini didatangkan langsung dari luar negeri. Untuk
pengadaan bahan utama pembuatan yakult yaitu bakteri L.casein shirota strain dan biji pembuatan botol didatangkan
langsung dari Jepang 1 tahun sekali. Sedangkan untuk bahan lainnya seperti
singkong juga masih diimpor dari luar yaitu di Negara Thailand.
G.
Cara
Pengemasan
Cara
pengemasan dilakukan secara otomatis, yaitu dimana tidak ada campur tangan
manusia dalam pengemasan. Disini manusia hanya sebagai pengawas jika ada
pengemasan yang cacat atau pun mengontrol mesin jika terjadi kesalahan.
Cara
pengemasan yang dilakukan PT.Yakult ini sendiri yaitu setelah cairan yakult dimasukkan
kedalam botol pengemas yang terbuat dari polisteren acid, botol dipak sesuai
dengan jumlah isi. Pengepakan ini terdiri dari 2 macam kemasan yaitu 1 pak
kemasan 5 botol dan 1 pak kemasan 50 botol. Setelah itu botol yakult yang
berisi dilapisi plastik yang bermerek yakult, lalu dibungkus kembali
menggunakan plastikyang berbeda. Pembungkusan menggunkan plastik yang kedua ini
memiliki dua macam warna plastik yang berbeda
yaitu warna putih/bening akan diedarkan ke toko-toko, sedangkan yang
berwarna biru diedarkan oleh Yakult lady.
H. Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan yakult di masukkan
kedalam wadah/freezer dengan suhu 0-10°C.
dilakukan agar bakteri L.casein
shirota strain tidak mengalami perubahan fungsi. Yakult memang harus disimpan didalam suhu
yang dingin untuk menjaga bakteri L.casein
shirota strainagar tetap menjadi bakteri yang baik untuk dikonsumsi
konsumen.
I. Cara Distribusi
Pendistribusian dilakukan menggunakan
jalur darat, maupun laut. PT.yakult menggunakan dua sistem dalam
pendistribusiannya yaitu:
1.
Direct Sale yaitu pendistribusian yang dilakukan menggunakan
mobil-mobil backkap untuk di distribusikan ke toko-toko tradisional dan
toko-toko modern.
2.
Yakult Lady yaitu pendistribusian yang dilakukan
ibu-ibu yang telah di didik mengenai yakult untuk menyebarluaskan informasi ke
konsumen dengan menggunakan sepeda motor maupun sepeda. Pendistribusian ini di
tujukan untuk peminum langsung mau pun took tradisional.
J.Target Group
Sebagai perusahaan MNC, PT Yakult
Persada memiliki visi dan misi. Adapun visi dan misi dari Yakult , yaitu :
Visi
: Menyehatkan pencernaan untuk tubuh kita.
Misi
:
·
Membuat yakult
dengan harga terjangkau,
·
Minuman yakult
kunci umur panjang,
· Menyiapkan
yakult dengan rasa yang baik untuk masyarakat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Yakult ditemukan
oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult Honsha
Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha) untuk memasarkan minuman ini.
Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung
bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk
mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam
penelitian obat kemotrapi irinotecan.
Yakult di
indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada
pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status
Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult
Honsha Co.Ltd. (Jepang).
PT.Yakult Indonesia Persada berdiri pada tanggal 02 februari 1990, Secara komersial Yakult mulai
diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar
Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas
720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa
Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.
Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult
Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co.
Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang.
A. Perencanaan Produksi
PT Yakult
menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses
yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis
produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus
dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal
ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan
perusahaan.
Dalam
pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk,
glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren,
dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut
didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari
mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa
tahap proses produksi :
1.
Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan,
susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya
didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama
satu hari.
2.
Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short
Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu
penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
3.
Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu.
Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air
sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult
konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil
akhirnya adalah yakult.
4.
Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18
botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5.
Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
6.
Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah
selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup
dan kemudian diseleksi.
7.
Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan
menyusun produk akhir.
8. Ruang
Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin
untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana
mengorganisasikan ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada
departemen beragam sehingga dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu
produk yang saling berkaitan. PT Yakult memproduksi suatu produk yang mempunyai
karakteristik sama dan memungkinkan untuk diproses dalam sel kerja tertentu.
Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas,
tingkat operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult
memiliki kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang
dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada.
B. Pengendalian Produksi
Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah
bagi PT Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar
tidak terjadi kelebihan serta kekurangan bahan baku. Perusahaan harus
dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan
kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan
persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu
system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan
bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan
Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan produk
dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system
dalam menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar perusahaan dapat
mencapai tingkat laba yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan
bahan baku adalah agar proses penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan
system persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar
yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih
terkontrol.
C. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu merupakan
pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan
produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang
siap untuk dikonsumsi.
Pengawasan mutu PT Yakult dibagi
menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Pengawasan mutu bahan baku
Untuk
melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di
gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec
yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka
yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan
dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
2.
Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan
mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu
melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan
analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada
proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu
selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian
mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan
memenuhi standar mutu.
3.
Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan
mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good,
yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring
penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas
organoleptik selama disimpan.
D. Pemeliharaan Mesin Dan Peralatan
PT
Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya
sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk
itu strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang
beroperasi di dalam system tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya.
Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering dilakukan, semuanya bertujuan
untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system. Oleh karena itu teknik
pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan
pencegahan untuk menghindari kerusajan yang lebih serius.
Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk
menjalankan sebuah mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat
mengakses mesin agar mesin tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur.
Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller. Selain itu, PT Yakult telah
menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya, yaitu sekitar
enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.
E. Supply Chain Management
SCM atau
rantai persediaan merupakan system tempat perusahaan menyalurkan barang
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang
menghubungkan berbagai perusahaan yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan
yang sama, yaitu mengadakan barang atau menyalurkan barang tersebut secara
efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah bagi produk tersebut.
PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain
management dengan perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan
sendiri dan bekerja dengan system ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.
F.
Pendistribusian
Pendistribusian dilakukan menggunakan jalur
darat, maupun laut. PT.yakult menggunakan dua sistem dalam pendistribusiannya
yaitu:
1.
Direct Sale yaitu pendistribusian yang dilakukan menggunakan
mobil-mobil backkap untuk di distribusikan ke toko-toko tradisional dan
toko-toko modern.
2.
Yakult Lady yaitu pendistribusian yang
dilakukan ibu-ibu yang telah di didik mengenai yakult untuk menyebarluaskan
informasi ke konsumen dengan menggunakan sepeda motor maupun sepeda.
Pendistribusian ini di tujukan untuk peminum langsung mau pun toko tradisional.
Produk minuman
kesehatan yakult sangat sensitive terhadap temperature. Perubahan temperature
sangat berpengaruh terhadap bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang
terdapat dalam minuman yakult. Bakteri yakult harus dipertahankan hidup,
karenanya harus di usahakan agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut
tidak lagi melakukan proses fermentasinya.
Untuk itu yakult
harus selalu disimpan di dalam pendingin (dibawah 10ºC) karena penyimpanan
didalam pendingin akan menjaga bakteri yakult tetap non aktif. Berkenan dengan
itu untuk menjaga mutunya, distribusi yakult ditangani langsung oleh staff
perusahaan. Dan
apabila bilamana minuman Yakult disimpan di atas 10ºC maka
bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang
terdapat dalam minuman yakult
Tidak baik untuk dimnum lagi dan rasanya menjadi lebih asam karena bertambahnya
bakteri yang tidak dibutuhkan begitu banyak.
G.
Penerapan
Pengawasan Mutu Pangan
Dalam
penerapan pengawasan mutu pangan yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada
ini tidak lagi menggunakan HACCP (Hazard
Analysis critical Control Point). PT. Yakult Indonesia Persada telah
berganti menggunakan ISO sebab menurut mereka HACCP kurang efesien, oleh sebab
itu mereka memilih menggunakan ISO. ISO yang telah digenggam oleh PT. Yakult
Indonesia Persada adalah ISO 20002, ISO 22000 dan ISO 90001. mereka
memperbaharui ISO setiap 2 tahun sekali untuk mendapatkan sertifikat halal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Produksi
yang dihasilkan oleh PT.Yakult Indonesia Persada berupa minuma Probiotik, dan
pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
2. Proses
pembuatan yakult telah teruji manfaatnya dan hyginis bagi kesehatan manusia.
3. PT.
Yakult Indonesia Persada tidak menggunakan HACCP lagi tetapi telah beralih
menggunakan ISO yang difikir mereka lebih efektif dan efisien.
4. Proses
dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan minuman probiotik ini dilakukan
secara otomatis karena peralatan yang digunakan telah canggih.
5. Tempat
atau lokasi pendirian PT.Yakult ini harus jauh dari pemukiman agar tempat tetap
bersih dan hygine.
B.
Saran
1. Diharapkan
produk yakult tidak hanya memiliki satu rasa saja tetapi ada rasa-rasa lainnya.
2. Sebaiknya
pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan tentang bagian-bagian
atau tugas-tugas karyawanya.
3. Agar supaya pengunjung bisa
merasakan keikut sertaanya dalam pemrosesan produksi. Dan diselingi oleh
percobaan-percobaan oleh pengunjung dan jangka durasi untuk berkunjung ke PT.
Yakult Indonesia Persada lebih di usahakan untuk lebih lama lagi.
REFERENSI
diakses
06 Juli 2014),
Tarudin,
Tedy.2011.”proses pembuatan yakult”.Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Vanirawan.Bagas.2010.”Industri Asam
Laktat dengan Aplikasi Produk Yakult. (online), (http://bagasvanirawan.wordpress.com,
diakses 06 Juli 2014).
“Yakult
Indonesia”. 2014.(online), (http://www.yakult.co.id, diakses 06 Juli 2014),
LAMPIRAN
A.
Denah
tempat produksi
Produksi
Yakult bertempat di Desa Pasawahan kawasan Indukstri Indolakto, Cicurug, daerah
Sukabumi, Jawa barat.
B.
Bagan
alir proses produksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar