Jumat, 11 Juli 2014



LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI PT.YAKULT  INDONESIA PERSADA

PENERAPAN ISO PADA PRODUK MINUMAN YAKULT



Oleh    :
AWLIYA RAHMI
FIFI SANDRA DELI
IIN LAILASARI
RIFKA JUNAIDES
TRIA PUSPANALA


Dosen pembimbing   :
Sepni Asmira, STP.MP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERINTIS PADANG
PROGRAM STUDI S1 GIZI
 2013/2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kunjungan dilaksanakan di PT.Yakult untuk menambah wawasan mahasiswa/i terhadap kinerja dan proses di industri. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mengatuhui bagaimana proses produksi yakult dan sistem penerapan mutu yang digunakan. PT. Yakult memenuhi syarat untuk melakukan kunjungan lapangan.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan yang dilakukan di PT. Yakult Indonesia Persada adalah sebagai berikut:
1.      mengetahui proses pembuatan yakult
2.      mengetahui proses penyimpanan yakult
3.      mengetahui proses pendistribusian yakult
4.      mengetahui penanganan limbah yakult
5.      mengetahui sistem pengawasan mutu apa yang digunakan








BAB II
METODE

A.    Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan sesi tanya jawab.

B.     Data yang dikumpulkan
a.       Profil Singkat
Yakult (Yakuruto) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri L,casei shirota strain. Karena L. casei shirota strain dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult dipromosikan sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Minuman yang mengandung bakteri yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat. Namanya berasal dari jahurto, bahasa Esperanto untuk "yoghurt".
Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha) untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan.
PT.Yakult Indonesia Persada  berdiri pada tanggal 02 februari 1990, dan mulai memproduksi tahun 1991 diawal januari dan mulai beroperasi 01 april 1997.
Yakult juga memiliki salah satu tim basebol terbesar di Jepang, Tokyo Yakult Swallows. Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual di Jepang, Asia, Australia, Amerika Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya masih diimpor dari Jepang.




b.      Keunggulan dan Keistimewaan Yakult
a)      Keunggulan yakult
·         terbukti aman bagi manusia
·         tahan terhadap asam lambungdan cairan empedu
·         tetap hidup sampai diusus kecil
·         terbukti bermanfaat

b)      Keistimewaan yakult
·         tanpa zat pengawet
·         tanpa zat pewarna
·         satu rasa dan satu warna
·         dibuat secara hyginis
·         yakult dapat bertahan selama 40 hari
·         ISO 20002
·         ISO 22000 pada tahun 2005
·         ISO 90001 pada tahun 2008

c.       Tahap pembuatan yakult
1)      Pembibitan : Proses pembibitan ini dilakukann secara manua. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan  besar dan didiamkan selama satu hari.
2)      Fermentasi : Pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temperature Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan sat fermentasi ialah tujuh hari.
3)      Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4)      Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5)      Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara
6)      Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7)      Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
8)      Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.














BAB III
HASIL KUNJUNGAN

A.    Lokasi
Alamat PT.Yakult Indonesia Persada bertempat di Desa Pasawahan Kawasan Industri Indolakto, Cicurug, daerah Sukabumi, Jawa barat.

B.     Kontruksi bangunan
Tata letak bangunan dan susunan ruangan pabrik diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan keterkaitan antara proses, aliran bahan, pekerjaan, aliran informasi, dan metode operasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

C.    Peralatan
Peralatan yang digunakan sudah canggih dimana tidak ada campur tangan manusia dalam baik dalam proses awal maupun akhir. Peralatan yang digunakan telah terorganisir secara otomatis, yaitu alat akan melakukan proses pembuatan baik dalam pembibibitan hingga pengepakan secara otomatis karena telah diberikan program pada tiap-tiap prosesnya.  Peralatan yang digunakan selalu dipantau keadaannya, agar tidak terjadi kesalahan dan kerusakan.
Alat yang digunakan selalu dibersihkan setiap hari setelah proses produksi. Agar alat yang digunakan bersih dan steril setiap waktu. cara pembersihannya dibagi atas dua macam yaitu pertama secara otomatis menggunakan larutan asam basa dan kedua secara manual menggunakan sabun dan air.
Alat- alat yang digunakan dalam memproduksi minuman yakult, antara lain:
                              1.            Homogenizer, yaitu alat yang digunakan untuk menghaluskan gumpalan susu hasil fermentasi menjadi lembut.

                              2.            Blending pump, yaitu alat untuk menyatukan yakult konsentrat dengan air yang telah disterilkan dalam surge tank untuk selanjutnya dikirim ke ruang pembotolan. Air yang digunakan air steril yang telah mengalami proses ozonisasi menggunakan sinar UV.
                              3.            Tangki penyimpanan (kapasitas 24.000 liter =  730.000 botol yakult) yaitu alat penyimpanan susu fermentasi yang telah homogen dicampur dengan larutan gula yang steril , hasil tersebut disebut yakult konsentrat. Yakult tersebut disimpan sementara sebelum di botolkan.
                              4.            UHT/ultra high temperature (kapasitas 12.000 liter/jam) yaitu alat untuk mensterilkan atau membunuh semua mikroba dalam susu.
                              5.            HTST/high temperature short time (kapasitas 12.000 liter/jam) yaitu alat untuk mensterilkan atau membunuh semua mikroba dalam gula.
                              6.            Tangki fermentasi (kapasitas 24.000 liter) yaitu hasil sterilisasi menggunakan UHT dimasukkan kedalam tank yang terbuat dari stainless steel yang berkualits tinggi. Kemudian di fermentasi dengan lactobacillus casei shirota strain.
                              7.            Tangki pembibitan (seed tank) yaitu sebagai tempat untuk menyiapkan dan mengembangbiakan bibit bakteri lactobacillus casei shirota strain.
                              8.            Tangki pelarutan yaitu untuk mencampurkan bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air ditampung dalam tangki pelarutan.
                              9.            Mesin pembuat botol (injection and blow) yaitu alat untuk membuat botol yakult dengan botol injeksi dan blowing.
                          10.            Mesin pengisian yaitu alat untuk mengisi minuman yakult ke dalam botol dan sekaligus dilakukan pencetakan informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluarsa, dll.
                          11.            Mesin pengepakkan yaitu sebagai alat untuk mengemas botol-botol yang sudah terisi ke dalam kemasan dimana 1 kemasan terdiri dari 6 botol yakult.
                          12.            Mesin pendingin (ruang pendingin) yaitu untuk menyimpan kemasan yang berisi botol yakult dalam kondisi dingin sehingga dapat menjaga kualitas dari produk yakult yang akan dipasarkan.

D.    Penanganan limbah
Untuk limbah yang dihasilkan dari PT.Yakult ini sendiri telah diolah sebagaimana mestinya. Penggolahan limbah dilakukan dengan cara di oillerasi botol yakult dalam tabung terus diulang beberapa tabung hingga air limbah yang dihasilkan jernih dan dapat dipakai dalam kebutuhan rumah tangga. Limbah yang diolah dengan cara seperti ini dikhususkan untuk limbah yang terjadi pada proses pengepakan, baik karena pengisian botol kurang maupun penutupan yang tidak pas.
      Penanganan limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.

a.      Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis. Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
Di PT Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.




b.      Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan. Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.

c.       Limbah dan Cemaran
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu Lingkungan (BML) :
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.

d.      Manajemen Energi
      Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
·      Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas.
·      Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
·      Tidak CFC yang digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
·      Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di air semua pada 0oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
·      boiler kami menggunakan gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi dipancarkan).

E.     Jenis Produk
Jenis produk PT.Yakult adalah minuman probiotik yang dikemas dalam botol berukuran 60ml. Minuman ini mengandung bakteri L.casein shirota strain yang baik untuk kesehatan pencernaan manusia.

F.     Cara Pengadaan Bahan Baku/ Bahan Tambahan
Pengadaan bahan baku pembuatan yakult ini didatangkan langsung dari luar negeri. Untuk pengadaan bahan utama pembuatan yakult yaitu bakteri L.casein shirota strain dan biji pembuatan botol didatangkan langsung dari Jepang 1 tahun sekali. Sedangkan untuk bahan lainnya seperti singkong juga masih diimpor dari luar yaitu di Negara Thailand.

G.    Cara Pengemasan
Cara pengemasan dilakukan secara otomatis, yaitu dimana tidak ada campur tangan manusia dalam pengemasan. Disini manusia hanya sebagai pengawas jika ada pengemasan yang cacat atau pun mengontrol mesin jika terjadi kesalahan.
Cara pengemasan yang dilakukan PT.Yakult ini sendiri yaitu setelah cairan yakult dimasukkan kedalam botol pengemas yang terbuat dari polisteren acid, botol dipak sesuai dengan jumlah isi. Pengepakan ini terdiri dari 2 macam kemasan yaitu 1 pak kemasan 5 botol dan 1 pak kemasan 50 botol. Setelah itu botol yakult yang berisi dilapisi plastik yang bermerek yakult, lalu dibungkus kembali menggunakan plastikyang berbeda. Pembungkusan menggunkan plastik yang kedua ini memiliki dua macam warna plastik yang berbeda  yaitu warna putih/bening akan diedarkan ke toko-toko, sedangkan yang berwarna biru diedarkan oleh Yakult lady.

H.       Cara Penyimpanan
        Cara penyimpanan yakult di masukkan kedalam wadah/freezer dengan suhu 0-10°C.  dilakukan agar bakteri L.casein shirota strain tidak mengalami perubahan fungsi.  Yakult memang harus disimpan didalam suhu yang dingin untuk menjaga bakteri L.casein shirota strainagar tetap menjadi bakteri yang baik untuk dikonsumsi konsumen.

I.  Cara Distribusi
        Pendistribusian dilakukan menggunakan jalur darat, maupun laut. PT.yakult menggunakan dua sistem dalam pendistribusiannya yaitu:
1.      Direct Sale            yaitu pendistribusian yang dilakukan menggunakan mobil-mobil backkap untuk di distribusikan ke toko-toko tradisional dan toko-toko modern.
2.      Yakult Lady yaitu pendistribusian yang dilakukan ibu-ibu yang telah di didik mengenai yakult untuk menyebarluaskan informasi ke konsumen dengan menggunakan sepeda motor maupun sepeda. Pendistribusian ini di tujukan untuk peminum langsung mau pun took tradisional.

J.Target Group
        Sebagai perusahaan MNC, PT Yakult Persada memiliki visi dan misi. Adapun visi dan misi dari Yakult , yaitu :
Visi : Menyehatkan pencernaan untuk tubuh kita.
Misi :
·   Membuat yakult dengan harga terjangkau,
·   Minuman yakult kunci umur panjang,
·   Menyiapkan yakult dengan rasa yang baik untuk masyarakat.













BAB IV
PEMBAHASAN

Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha) untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan.
Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult Honsha Co.Ltd. (Jepang).
PT.Yakult Indonesia Persada  berdiri pada tanggal 02 februari 1990, Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.
Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang.

A.    Perencanaan Produksi
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.

Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1.    Pembibitan : proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
2.      Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
3.      Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4.      Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
5.      Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
6.      Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
7.      Pengemasan : terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
8. Ruang Pendingin : Kemasan yang berisi botol yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.



            PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam sehingga dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling berkaitan. PT Yakult memproduksi suatu produk yang mempunyai karakteristik sama dan memungkinkan untuk diproses dalam sel kerja tertentu.
            Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada.

B.     Pengendalian Produksi
      Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta kekurangan bahan baku.  Perusahaan harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan suatu system yang mampu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. System akuntansi persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini.
Perusahaan Yakult mempunyai beberapa tipe persediaan yaitu produk jadi, persediaan produk dalam proses, dan persediaan bahan habis pakai. PT Yakult menggunakan system dalam menjalankan operasi perusahaannya, tujuannya agar  perusahaan dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan. Sedangkan tujuan dari system persediaan bahan baku adalah agar proses penyediaan bahan baku berjalan lancer. Penerapan system persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.

C.    Pengendalian Mutu
      Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang siap untuk dikonsumsi.
Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.      Pengawasan mutu bahan baku
Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
2.      Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3.      Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.

D.    Pemeliharaan Mesin Dan Peralatan
      PT Yakult menggunakan banyak mesin yang kompleks dalam proses pembuatannya sehingga membutuhkan dana investasi yang besar maupun biaya operasional. Untuk itu strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan agar semua peralatan yang beroperasi di dalam system tidak mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Upaya pengoptimalan pemeliharaan telah sering dilakukan, semuanya bertujuan untuk menjaga keandalan dan ketersediaan system. Oleh karena itu teknik pemeliharaan pada PT Yakult lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan pencegahan untuk menghindari kerusajan yang lebih serius.

      Pada PT Yakult itu sendiri memiliki system sendiri untuk menjalankan sebuah mesin yaitu dengan memanfaatkan sebuah perangkat yang dapat mengakses mesin agar mesin tersebut dapat bekerja dengan baik dan teratur. Perangkat itu adalah Programmable Logic Controller. Selain itu, PT Yakult telah menjadwalkan perbaikan setiap mesin pada saat awal pembeliannya, yaitu sekitar enam bulan sekali dan juga adanya perencanaan pergantian mesin secara berkala.

E.     Supply Chain Management
SCM atau rantai persediaan merupakan system tempat perusahaan menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang menghubungkan berbagai perusahaan yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengadakan barang atau menyalurkan barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah bagi produk tersebut.
      PT Yakult dalam prosesnya tidak menggunakan supply chain management dengan perusahaan lain karena segala sesuatu nya diselesaikan sendiri dan bekerja dengan system ekspedisi dengan spesifikasi yang sudah ada.


F.     Pendistribusian
     Pendistribusian dilakukan menggunakan jalur darat, maupun laut. PT.yakult menggunakan dua sistem dalam pendistribusiannya yaitu:
1.      Direct Sale            yaitu pendistribusian yang dilakukan menggunakan mobil-mobil backkap untuk di distribusikan ke toko-toko tradisional dan toko-toko modern.
2.      Yakult Lady yaitu pendistribusian yang dilakukan ibu-ibu yang telah di didik mengenai yakult untuk menyebarluaskan informasi ke konsumen dengan menggunakan sepeda motor maupun sepeda. Pendistribusian ini di tujukan untuk peminum langsung mau pun toko tradisional.


Produk minuman kesehatan yakult sangat sensitive terhadap temperature. Perubahan temperature sangat berpengaruh terhadap bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman yakult. Bakteri yakult harus dipertahankan hidup, karenanya harus di usahakan agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut tidak lagi melakukan proses fermentasinya.
Untuk itu yakult harus selalu disimpan di dalam pendingin (dibawah 10ºC) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri yakult tetap non aktif. Berkenan dengan itu untuk menjaga mutunya, distribusi yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan. Dan apabila bilamana minuman Yakult disimpan di atas 10ºC maka bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman yakult Tidak baik untuk dimnum lagi dan rasanya menjadi lebih asam karena bertambahnya bakteri yang tidak dibutuhkan begitu banyak.

G.    Penerapan Pengawasan Mutu Pangan
Dalam penerapan pengawasan mutu pangan yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada ini tidak lagi menggunakan HACCP (Hazard Analysis critical Control Point). PT. Yakult Indonesia Persada telah berganti menggunakan ISO sebab menurut mereka HACCP kurang efesien, oleh sebab itu mereka memilih menggunakan ISO. ISO yang telah digenggam oleh PT. Yakult Indonesia Persada adalah ISO 20002, ISO 22000 dan ISO 90001. mereka memperbaharui ISO setiap 2 tahun sekali untuk mendapatkan sertifikat halal.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
1.      Produksi yang dihasilkan oleh PT.Yakult Indonesia Persada berupa minuma Probiotik, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
2.      Proses pembuatan yakult telah teruji manfaatnya dan hyginis bagi kesehatan manusia.
3.      PT. Yakult Indonesia Persada tidak menggunakan HACCP lagi tetapi telah beralih menggunakan ISO yang difikir mereka lebih efektif dan efisien.
4.      Proses dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan minuman probiotik ini dilakukan secara otomatis karena peralatan yang digunakan telah canggih.
5.      Tempat atau lokasi pendirian PT.Yakult ini harus jauh dari pemukiman agar tempat tetap bersih dan hygine. 

B.     Saran
1.      Diharapkan produk yakult tidak hanya memiliki satu rasa saja tetapi ada rasa-rasa lainnya.
2.      Sebaiknya pimpinan lebih jelas dalam menerangkan atau menjelaskan tentang bagian-bagian atau tugas-tugas karyawanya.
3.      Agar supaya pengunjung bisa merasakan keikut sertaanya dalam pemrosesan produksi. Dan diselingi oleh percobaan-percobaan oleh pengunjung dan jangka durasi untuk berkunjung ke PT. Yakult Indonesia Persada lebih di usahakan untuk lebih lama lagi.





REFERENSI
Irawan.Sandi.2013. “Laporan kunjungan industri”. (online), (http://sandiirawan.blogspot.com,
diakses 06 Juli 2014),
Tarudin, Tedy.2011.”proses pembuatan yakult”.Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Vanirawan.Bagas.2010.”Industri Asam Laktat dengan Aplikasi Produk Yakult. (online), (http://bagasvanirawan.wordpress.com, diakses 06 Juli 2014).
“Yakult Indonesia”. 2014.(online), (http://www.yakult.co.id, diakses 06 Juli 2014),














LAMPIRAN

A.    Denah tempat produksi
Produksi Yakult bertempat di Desa Pasawahan kawasan Indukstri Indolakto, Cicurug, daerah Sukabumi, Jawa barat.









B.     Bagan alir proses produksi













 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar